Ok artikel kali ini gua bahas tentang cinta. Maklumlah anak
percintaan :-D hehehe
Karena masih kekurangan bahan yah maklum saja lah :-D
gua harap sumbang saran dari teman-teman yang sempat mampir ke blog ne agar
bisa menjadi bahan di mana gua bisa membenahi apa yang belum ada dan apa yang
sudah ada.Di dalam kehidupan pasti ada yang namanya cinta. Cinta itu terbagi atas beberapa macam diantaranya yaitu cinta terhadap pasangan kita.
Pada prinsipnya proses jatuh cinta pada seseorang itu
terkadang berbeda-beda, entah itu karena keadaan fisik, sosial, budaya ataupun
sifat dan kepribadiannya. Jatuh cinta karena keadaaan fisik bisa dikatakan itu
bukan cinta yang sesungguhnya, mengapa demikian karena ketika kita mencintai
seseorang karena keadaan fisik maka di dalam kehidupan percintaan itu tidak
akan berjalan dengan lancar, meskipun memang pada dasarnya setiap kehidupan itu
ada rintangan yang kita lewati akan tetapi cinta pada fisik saja tidak akan
cukup untuk kehidupan percintaan kita dan bisa di katakan adalah percintaan
yang gagal.
Kemudian jatuh cinta karena keadaan sosial, sama halnya kita
mencintai seseorang hanya mencintai kekayaannya saja. Memang sih zaman sekarang
apa sih yang ngga bisa dilakukan dengan uang? Akan tetapi apakah uang itu bisa
memasukan kita ke dalam surga-Nya Allah? tentu tidak kan? Bahagia iya bahagia
akan tetapi bahagianya bukan karena Ridho Allah tetapi bahagianya karena Ridho
Iblis. Mengapa demikian? Lo cinta pada seseorang tapi hanya memanfaatkan
keadaan sosialnya saja itukan sama saja mengambil dan memanfaatkan hasil
keringat orang lain tanpa memikirkan perasaan si korban.
Bahagia
yang sempurna itu adalah bahagiannya orang beriman sama seperti gua :-D hehehe.
Bahagia yang sempurna itu adalah bahagia di mana kita menjalani kisah
percintaan tidak mengharapkan apa-apa melainkan mengharapkan kebahagiaan dan kesengsaraan
semata yang kita akan miliki nanti. Karena dengan mencintai seseorang sepenuh
hati kita mempunyai rasa tanggung jawab akan apa yang kita jalani nanti, ketika
kita memililiki rasa tanggung jawab yang besar maka dalam benak kita akan
muncul rasa berusaha untuk menjalani hidup itu. Hidup itu adalah pilihan, Allah
telah membukakan kita jalan tinggal kita bagaimana menyikapi dan memikirkannya.
Maka dari itu belajarlah memilih pasangan yang seiman dengan kita yang tidak
hanya memanfaatkan kita saja tetapi memperhatikan kita juga.
Post a Comment
Post a Comment