KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur
kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah nya ,Makalah yang berjudul
“Membina hubungan baik dengan masyarakat ” ini dapat di selesaikan.
Penulis menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan pada Makalah ini, Oleh karena itu penulis minta maaf jika makalah yang di sajikan
kurang lengkap atau tidak sempurna sebagaimana mesti nya.
Kritik dan Saran demi
kesempurnaan makalah ini sangat di
harapkan, semoga makalah ini dapat membantu kita dalam proses belajar mengajar
pada mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan , serta bermanfaat bagi pembaca. Amin.
DAFTAR ISI
KataPengantar..................................................................................................
i
Daftar Isi...........................................................................................................
ii
BAB
I Pendahuluan........................................................................................
1
1.1 LatarBelakang Masalah.............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
3
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................
3
BAB
II Pembahasan ........................................................................................ 4
A. Membina hubungan baik dengan
masyarakat......................................
4
B. Pengertian
Manajemen Hubungan masyarakat....................................
5
C. Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat...........................
6
D. Tujuan
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..................................
6
E. Jenis
hubungan sekolah dengan masyarakat........................................
7
F. Teknik
hubungan sekolah dengan masyarakat.....................................
8
BAB
III Penutup ............................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................
11
Daftar
Pustaka..................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya, manajemen humas
(hubungan masyarakat) merupakan
bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang bersifat non komersial.
bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang bersifat non komersial.
Sekolah ada di dalam masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya
dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu
Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah
dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat
tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarkat
mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah.
Dalam suatu organisasi, berhasil atau tidaknya tujuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh factor-faktor seperti pemimpin dan orang yang
dipimpinnya, serta perilaku organisasi yang dijalankannya. Agar organisasi dan
kepemimpinan yang dilaksanakan oleh pemimpin dalam organisasi dapat berjalan
secara efektif dan efesien, salah satu tugas yang harus dilakukan adalah
mengawal dan mengarahkan perilaku organisasi dalam memberikan kepuasan kepada
orang yang dipimpinnyayang menjadi costumernya. Kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin di lingkungan satuan pendidikan harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang telah ditentukan. Kepemimpinan dalam lingkungan satuan pendidikan selalu
melibatkan upaya seorang kepala sekolah untuk mempengaruhi perilaku organisasi,
para pengikut/guru dalam suatu situasi. Agar kepala sekolah dapat melaksanakan
fungsi kepemimpinannya, dia bukan saja harus memiliki wibawa tetapi harus
memiliki kesanggupan untuk menggunakan wibawa ini terhadap para guru supaya
diperoleh kinerja guru yang baik.Robbins (2002). Menjelaskan perilaku
organisasi berupaya mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku seseorang atau
kelompok. Penjelasan terhadap suatu fenomena dalam manajemen merupakan hal
penting karena membantu para manajer atau pemimpin tim dalam melakukan sasaran
lain yaitu mengendalikan situasi penyebab perilaku individu atau kelompok kerja
tersebut. Atas pemahaman tersebut, dapat diketahui bahwa manajemen dalam suatu
organisasi merupakan suatu keahlian menggerakkan dan mengendalikan orang lain
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dengan demikian aktifitas dari
kegiatan organisasi ditentukan oleh peran seorang pemimpin dan dibantu oleh
individu-individu yang menjadi bawahannya. Dan di setiap lembaga satuan
pendidikan tentu mempunyai seorang kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru,
serta karyawan sebagai bawahannya.
Pemimpin oleh Winardi (2004:304) didefinisikan sebagai berikut : “Pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu “.
Dari pendapat tersebut pengertian pemimpin mewujudkan adanya kemampuan untuk menggerakkan, membimbing, memimpin dan memberi kegairahan kerja terhadap orang lain. Jadi bila ditarik kesimpulan dari pendapat diatas, pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi, menggerakkan, menumbuhkan perasaan ikut serta dan tanggung jawab, memberikan fasilitas, tauladan yang baik serta kegairahan kerja terhadap orang lain. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di satuan pendidikan merupakan pemimpin formal, artinya dia diangkat secara formal (Formally Designated Leader) oleh organisasi yang bersangkutan atau organisasi yang menjadi atasannya. Guru (pendidik) menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 adalah :
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan organisasi selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan/lulusan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif, memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam karir, meningkatkan kemampuan, dan gaya kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan merasa senang dan cocok dengan gaya kepemimpinan yang terapkan oleh kepala sekolah.
Realitas menunjukan bahwa kreatifitas dan kinerja guru yang ada di sebuah lembaga pendidikan bergantung dari bagaimana peran seorang kepala sekolah dalam memberi kebijakan atau perintah kepada guru. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk menerapkan kepemimpinan secara benar dan konsekwen. Karena kepemimpinan inilah yang nantinya banyak mempengaruhi perilaku pengikut-pengikutnya.
Pemimpin oleh Winardi (2004:304) didefinisikan sebagai berikut : “Pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu “.
Dari pendapat tersebut pengertian pemimpin mewujudkan adanya kemampuan untuk menggerakkan, membimbing, memimpin dan memberi kegairahan kerja terhadap orang lain. Jadi bila ditarik kesimpulan dari pendapat diatas, pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi, menggerakkan, menumbuhkan perasaan ikut serta dan tanggung jawab, memberikan fasilitas, tauladan yang baik serta kegairahan kerja terhadap orang lain. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di satuan pendidikan merupakan pemimpin formal, artinya dia diangkat secara formal (Formally Designated Leader) oleh organisasi yang bersangkutan atau organisasi yang menjadi atasannya. Guru (pendidik) menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 adalah :
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan organisasi selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan/lulusan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif, memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam karir, meningkatkan kemampuan, dan gaya kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan merasa senang dan cocok dengan gaya kepemimpinan yang terapkan oleh kepala sekolah.
Realitas menunjukan bahwa kreatifitas dan kinerja guru yang ada di sebuah lembaga pendidikan bergantung dari bagaimana peran seorang kepala sekolah dalam memberi kebijakan atau perintah kepada guru. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk menerapkan kepemimpinan secara benar dan konsekwen. Karena kepemimpinan inilah yang nantinya banyak mempengaruhi perilaku pengikut-pengikutnya.
1.2
Rumusan masalah
a) Membina
hubungan baik dengan masyarakat
b) Pengertian
manajemen hubungan masyarakat ?
c) Apa saja
manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat?
d) Tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat?
e) Jenis
hubungan sekolah dengan masyarakat?
f) Teknik
hubungan sekolah dengan masyarakat?
1.3 Tujuan
a) Menjelaskan pengertian membina,
hubungan baik, dan masyarakat
b) Menjelaskan
pengertian manajemen hubungan masyarakat
c) Menjelaskan
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
d) Memaparkan
tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat
e) Memaparkan
Jenis hubungan sekolah dengan masyarakat
f) Menjelaskan
teknik hubungan sekolah dengan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Membina Hubungan Baik dengan Masyarakat
a)
Pengertian Membina
Membina
berasal dari kata “bina” yang berarti bangun/ membangun. Secara umum membina di
artikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbinagn guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik
Dalam hal suatu
pembinaan menunjukkan adanya suatu kemajuan peningkatan, atas berbagai
kemungkiinan peningkatan, unsur dari pengertian pembinaan ini merupakan suatu
tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan dan pembinaan menunjukkan
kepada “perbaikan” atas sesuatu istilah pembinaan hanya diperankan kepada unsur
manusia, oleh karena itu pembinaan haruslah mampu menekan dan dalam hal-hal
persoalan manusia.
Pembinaan merupakan
tugas yang terus menerus di dalam pengambilan keputusan yang berwujud suatu
perintah khusus/umum dan instruksi-intruksi, dan bertindak sebagai pemimpin
dalam suatu organisasi atau lembaga. Usaha-usaha pembinaan merupakan persoalan
yang normatif yakni menjelaskan mengenai bagaimana perubahan dan pembaharuan
dalam pembinaan.
b)
Pengertian Hubungan Baik
Hubungan (relationship) adalah
kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan
satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan
manusia.Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya,
orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial.Secara garis besar, hubungan terbagi
menjadi hubungan positif dan negatif.Hubungan positif (baik) terjadi apabila
kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkansatu sama lain dan
ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi.Sedangkan, hubungan yang
negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang
lain merasa dirugikan.Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara
pihak yang berinteraksi.Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat
kedekatandan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi.Semakin dekat
pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih
tinggi.
c)
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar
dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain).
B.
Pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat
Berbicara tentang
hubungan masyarakat pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan
dengan komunikasi, konfrensi pers, informasi, public relation. Pokoknya secara
gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala informasi. Menurut kamus Fund
and Wagnel Pengertian Hubungan masyarakat adalah segenap kegiatan dan
teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau
memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap
keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Manajemen Hubungan masyarakat
dalam Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan
hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang
dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan
bersangkutan (Anggoro, 2001).
C. Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana
yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi
peserta didik di sekolah. Sekolah berkewajiban untuk memberi penerangan tentang
tujuan tujuan, program program, kebutuhan serta keadaan masyarakat. Dan sekolah
juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntunan
masyarakat, terutama terhadap sekolah. Dengan demikian antara sekolah dan
masyarakat harus dibina suatu hubungan yang harmonis.
Hubungan yang harmonis ini akan
membentuk :
Ø Saling
pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat dan lembaga-lembaga lain yang
ada di masyarakat, termasuk dunia kerja
Ø Saling
membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat arti dan
pentingnya peranan masing-masing
Ø Kerjasama
yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan
mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan sekolah
Jika hubungan sekolah dengan
masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat
untuk memajukan sekolah juga akan berjalan dengan baik.
D.
Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a) Untuk
mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua)
tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di sekolah.
b) Untuk
memperlihatkan bahwa orang tua dan pihak sekolah bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan anak disekolah.
c) Untuk
membari fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru yang kemudian
mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan anak.
d) Perolehan
opini masyarakat tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan
orang tua dalam rangka untuk kebutuhan murid-murid
e) Untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak (Indrafachrudi: 1994). 2
Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta
didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan
sekolah.
E.
Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Jenis
hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Hubungan
edukatif (bersifat mendidik), ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik
murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan
ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan
yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
- Hubungan
kultural (yang berhubungan dengan kebudayaan), yaitu usaha kerja sama
antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu
diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan
dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan
dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan
bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
- Hubungan
institusional (lembaga/kelembagaan), yaitu hubungan kerja sama antara
sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta
maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan
sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun
perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan
perkembangan pendidikan pada umumnya.
F. Teknik
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Ada sejumlah
tehnik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, tehnik-tehnik tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, teknik
peragaan, dan teknik elektronik.
a)
Teknik Tertulis
Hubungan
antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis
yang dapat digunakan meliputi:
1) Buku
kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil
pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib,
syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil
ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman
kanak-kanak (TK).
2) Pamflet
Pamflet
merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan
tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar.
Pamphlet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke
masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus
untuk promosi lembaga (Indrafachrud: 1994).
3) Berita
kegiatan murid
Berita ini
dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi
singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren.
Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga
pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
4) Buku
kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru
dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara
membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua
murid (Bafadhol, 2005: 63).
b)
Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
1) Kunjungan
rumah
Dalam rangka
mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan
ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini
guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui
problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar
mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut (Indrafachrud, 1994: 69).
2) Panggilan
orang tua
Selain
mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua
murid datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang
perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi
penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
3) Pertemuan
Dengan
tehnik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus
untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini
sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak
yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh
karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia
penyelenggara.
c) Teknik
Peragaan
Hubungan
sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat
melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan
biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan
anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren ketika
mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom alfiyah. Pada
kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di pondok
pesantren dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan
juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program
itu (Bafadhol, 2005: 69).
d) Teknik
Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan
sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan
sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus
sebagai sarana untuk promosi pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manajemen hubungan
masyarakat merupakan komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di mulai dari pembenahan organisasi internal manajemen humas hingga kegiatan bersifat mambangun citra pendidikan, citra cermin, citra serba aneka lain sebagainya. Manajemen humas pendidikan membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi kedalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian atau kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di mulai dari pembenahan organisasi internal manajemen humas hingga kegiatan bersifat mambangun citra pendidikan, citra cermin, citra serba aneka lain sebagainya. Manajemen humas pendidikan membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi kedalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian atau kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad rohman,sofan amri,manajemen
pendidikan, Pt prestasi pustkaraya, jakarta,2012
http://elmisbah.wordpress.com/manajemen-humas/
http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2010/05/12/manajemen-humas
Post a Comment
Post a Comment