TUGAS
MAKALAH
FISIKA
ELEKTRONIKA
(INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK)
Di
Susun Oleh : KELOMPOK 6
LA ODE FERLI YARLIN
AKHMAD SYAFRIL ETI
LM. MUQNI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA
PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb”
Dengan penuh rasa ikhlas Kami mengucapkan Alhamdulillah sebagai wujud syukur
kehadirat yang Maha Agung Allah SWT. Yang telah memberikan Kami petunjuk,
kekuatan, dan kesabaran sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Judul makalah ini yaitu: “PEMBAHASAN TENTANG INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK”
Pembuatan
makalah ini merupakan suatu syarat untuk menambah pengetahuan
tentang induksi elektromagnetik dan melengkapi Tugas Dalam Proses pembelajaran
Fisika Elektronika..
Penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat Kami harapkan untuk menjadi bahan acuan Kami ketika Kami
berada di posisi yang sama.
Akhir kata penulis
bersujud pada Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada Kami. Semoga Kami dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh
untuk kebaikan. Amin-Amin Ya Rabbal Alamin.
Baubau,
Sabtu 14 November 2015
Penyusun
(kelompok 6)
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTRAR
ISI………………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 01
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………….…. 02
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………..…………. 02
1.3 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………….. 02
BAB
II PEMBAHSAN………………………………………………………………. 03
2.1 Keterkaitan antar
Magnet dan Listrik ……………………………………………. 03
2.1 Metode Yang
Dilakukan Untuk Menghasilkan Induksi Elektromagnetik ………. 05
2.3
GGL Induksi………………………………………………………………….…. 06
2.4
Penyebab Terjadinya GGL Induksi…………………………………………….. 07
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Besar GGL
Induksi………………….…………… 08
2.6 Induksi Diri Pada
Selenoida…………………………………………………… 10
2.7 Transformator………………………………………………………………….. 12
2.8 Penerapan Induksi
Elektromagnetik…………………………………………… 12
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan………………………………………….…………………………… 14
3.2 Saran………………………………………………...……………………………. 14
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………… 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Listrik
dalam era industri merupakan keperluanyang sangat vital.
Dengan adanya transformator, keperluan listrik pada
tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk
membawa listrik diperlukan kuda
Keterkaitan
antara magnet dan listrik ditemukan pertamakali oleh salah seorang ilmuan
Fisika pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus
listrik dapat menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para
ilmuan lain akhirnya berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga
dapat terjadi, yakni medan magnet menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun
1822 salah seorang ilmuan Fisika lain akhirnya berhasil membuktikan bahwa
keyakinan sejumlah ilmuan itu benar, medan magnet juga dapat menghasilkan arus
listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan Fisika tersebut telah diterapkan
di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua ilmuan Fisika
tersebut beserta penemuan yang mereka lakukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana
keterkaitan antara magnet dan listrik?
b. Metode
apa saja yang dilakukan untuk menghasilkan induksi elektromagnetik?
c. Apa
itu GGL induksi dan apa penyebab terjadinya GGL induksi serta faktor apa saja
yang mempengaruhi besar GGL induksi?
d. Apakah
yang dimaksud dengan induksi diri pada selenoida?
e. Bagaimana
hubungan transformator dengan induksi elektromagnetik?
f. Apa
saja penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Agar
mengetahui keterkaitan antara magnet dan listrik
b. Mampu
mengetahui berbagai metode untuk menghasilkan induksi elektromagnetik
c. Mengenal
lebih dekat tentang GGL induksi dan mampu menguraikan penyebab terjadinya GGL
induksi dan faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
d. Mampu
Mendefinisikan apa itu induksi diri pada selenoida
e. Untuk
mengetahui bagaimana hubungan transformator dengan induksi elektromagnetik
f. Untuk
mengetahui penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 KETERKAITAN ANTARA MAGNET DAN LISTRIK
Keterkaitan
antara magnet dan listrik ditemukan pertamakali oleh salah seorang ilmuan
Fisika pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus
listrik dapat menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para
ilmuan lain akhirnya berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga
dapat terjadi, yakni medan magnet menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun
1822 salah seorang ilmuan Fisika lain akhirnya berhasil membuktikan bahwa
keyakinan sejumlah ilmuan itu benar, medan magnet juga dapat menghasilkan arus
listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan Fisika tersebut telah diterapkan
di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua ilmuan Fisika
tersebut beserta penemuan yang mereka lakukan.
Hans Christian Oersted
Dari
peristiwa itu akhirnya Oersted menyimpulkan bahwa gaya magnet yang bekerja pada
kompas tersebut disebabkan oleh arus listrik pada kabel yang terletak tepat di
kompas itu. Berawal dari penemuan ini, akhirnya Oersted melahirkan salah satu
hukum fisika yang dikenal dengan nama right hand rule, yakni hukum sederhana
unutk mengetahui arah medan magnet terhadap arah arus listrik. Selain itu
Oersted juga berhasil mengemukakan sebuah penemuan lain yakni Elektromagnetik, sebuah penemuan
tentang arus listrik pada kumparan yang dapat menimbulkan sebuah magnet
permanen yang lengkap dengan kutubnya.
Michael Faraday
Penemuan
Oersted telah membuat Faraday berpikir bahwa jikalau arus listrik dapat
meghasilkan medan magnet, maka hal sebaliknya juga sangat mungkin dapat
terjadi. Hingga pada tahun 1822, Farad menuliskan sebuah penemuan barunya pada
buku catatannya yakni penemuan yang dapat mengubah magnet menjadi energi
listrik. Percobaan demi percobaan ia lakukan hingga akhirnya penemuan itu
berhasil ia dapatkan setelah hampir sepuluh tahun.
Penemuan
Farrad itu ia dapatkan dari pengujian sebuah kabel yang melewati medan magnet,
dimana kabel itu dihubungkan pada Galvanometer. Namun ternyata kabel itu tidak
dapat begitu saja memiliki arus listrik, sekalipun sudah diletakkan di medan
magnet. Kabel itu ternyata harus digerakkan keatas atau kebawah hingga memutus
garis medan magnet. Farad kemudian menyimpulkan bahwa medan magnet dapat
menimbulkan mutan listrik jika terjadi pergerakan relative antara kabel dan
magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada rangkaian yang berasal dari
magnet itulah yang dinamakan sebagai Induksi
Elektromagnetik.
2.2
METODE YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Kesimpulan Farad terait Elektromagnetik juga
memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini
menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet yang mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik.
Farad kemudian menuliskannya dalam sebuah perumusan
Φ = B A cos θ
Φ= fluks magnetik
(weber atau Wb)
B = induksi magnetik
(Wb/m²)
A = luas penampang (m²)
cos θ = Sudut antara
induksi magnet dan normal bidang
Sehingga
dari perumusan diatas dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik dapat
dilaksanakan dalam berbagai metode yakni:
- Menggerakkan batang magnet terhadap kumparan sehingga menghasilkan perubahan garis garis gaya magnet (B).
- Kumparan / penghantar berputar pada medan magnet yang menghasilkan perubahan sudut. (θ).
2.3 GGL INDUKSI
Istilah
GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan
menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet
digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang
terdapat pada kumparan akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya
pada ujung-ujung kumparan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL)
Induksi.
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan
terdapat GGL Induksi. Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan
hanya bergerak saat magnet digerakkan keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik
hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak
terjadi arus listrik.
2.4 PENYEBAB TERJADINYA GGL INDUKSI
a) Kutub
utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan
b)
Kutub
utara batang magnet digerakkan keluar dari dalam kumparan. Ketika kutub utara magnet
batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah
garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang.
Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan
GGL induksi pada ujung-ujung kumparan
c) Kutub
utara batang magnet diam di dalam kumparan
Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan,
jumlah garis-garis gaya magnet di dalam
kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis
gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi.
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR GGL
INDUKSI
- Kecepatan
gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
- Jumlah
lilitan kumparan.
- Medan
magnet.
Faktor
tersebut dirumuskan dalam sebuah persamaan
є
= -N ( ΔΦ / Δt )
є
= ggl induksi (volt)
N
= jumlah lilitan (tanda negative didapatkan dari pernyataan Hukum Lenz)
ΔΦ
/ Δt = laju perubahan fluks magnetic
Sesuai
dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi magnet yang menantang sumber. Arah
induksi magnet (B) ini dapat digunakan untuk menentukan arah arus induksi yakni
dengan menggunkan second right-hand rule, seperti pada gambar disamping. Ibu
jari sebagai arah arus induksi, sedangkan empat hari lain sebagai arah B.
GGL Induksi Pada Penghantar yang Bergerak Dalam Medan Magnet
Penghantar
yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu luasan yang
terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi
magnetik pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai
GGL Induksi. Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak
dalam medan magnet dinyatakan sebagai berikut:
є = B l v sin θ
є
= ggl induksi (volt)
B
= induksimagnet (Wb/m²)
l = panjang
penghantar (m)
v sin θ =
kecepatan gerak penghantar terhadap medan magnet (m/s)
Fourth Right-Hand Rule
GGL Induksi Pada Generator
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar
penghantar / kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam
pross kerja generator. metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari
perubahan sudut. Besar GGL Induksi dapat
ditentukan dari rumus sebagai berikut:
є = N B A ω
N = jumlah lilitan
B = induksi magnet
(Wb/m²)
A = luas penampang (m²)
ω = kecepatan sudut
penghantar (rad/s)
2.6
INDUKSI DIRI PADA SELENOIDA
Besar
perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida
tersebut, sehingga dapat dirumuskan:
є = -L ( Δi / At)
є = ggl induksi diri
(volt)
Δi / Δt = perubahan
kuat arus tiap satuan waktu
L = induktansi diri
(henry)
Kemudian L dapat
dirumuskan lebih lanjut dalam persamaan
L = ( μ N² A ) / l
μ = 4π.10 Wb/A/m
N = jumlah lilitan
A = luas penampang
inductor
l
=
panjang inductor (m)
2.7
TRANSFORMATOR
V = Tegangan
N = Jumlah lilitsn
2.
8 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi
Elektromagnetik telah digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia di
segala sektor, termasuk didalamnya adalah sektor industri maritim. Berikut ini
adalah beberapa aplikasi penerapan Induksi Elektromagnetik di kehidupan
sehari-hari.
Aplikasi di Industri Maritim
Generator listrik memiliki jumlah
kumparan penghantar yang banyak dan diletakkan di medan magnet yang sangat
kuat. Kumparan ini adalah bagian dari generator yang bergerak, dan disebut
sebagai rotor. Sedangkan magnet disebut sebagai bagian generator yang diam atau
disebut stator. Kemudian kumparan ini berputar di medan magnet dan memotong
garis gaya medan magnet sehingga terjadilah GGL Induksi. Kumparan penghantar
itu disambungka pada rangkaian tertutup sehingga GGL Induksi tersebut
menghasilkan arus listrik
Aplikasi di Kehidupan Sehari-hari
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Timbulnya gaya listrik
(GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir
dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
1.
Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
GGL
induksi yang timbul semakin besar.
2.
Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
3.
Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar.
3.2
SARAN
Saran
kami tidaklah banyak, hanya saja kami meminta masukan atau kritikan yang
membangun agar pembenahan terhadap makalah kami bias terminimalisir, karena
kami tau di dalam makalah ini masi banyak kekurangan, untuk itu kami sangat
memerlukan kritikan dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Damari,
Ari. Handayani, Sri. 2009. Fisika SMA
Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.
Physics,
Prinsiple and Problems. Ohio : Glencoe Science
Wikipedia.org
dan sumber internet lain.
http://requestartikel.com/db/kegunaan+induksi+elektromagnetik+bagi+kehidupan+sehari+hari
Nih gua siapin ama file yang gua udah susun sebelumnya lengkap ama power pointnya, tinggal lo download aja filenya dengan klik link di bawah ini.
LIKN DOWNLOAAD ==>> Google Drive | Userscloud
Makalah Fisika Elektronika "Induksi Elektromagnetik" - Ikhy Akhmad Blogger >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Makalah Fisika Elektronika "Induksi Elektromagnetik" - Ikhy Akhmad Blogger >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Makalah Fisika Elektronika "Induksi Elektromagnetik" - Ikhy Akhmad Blogger >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK