DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGN DAN MANUSIA

Post a Comment


BAB.1
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang
Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang. Bila dibuang sembarangan akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia. Bahwa bila dibuamg pada tempatnya pun bukan berarti masalah terselesaikan, karena timbul permasalahan baru berupa tempat pembuangan akhir.Oleh karena itu, persepsi tentang sampah harus berupa; dari yang harus dibuang menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan.Sampah an-organik telah dimanfaatkan dan didaur ulang; tetapi smapah organic masih tetap tersingkirkan. Padahal sampah organic juga dapat dimanfaatkan kembali seperti bahan baku kompos, bokasi dan batako. Bila ini dilakukn, maka masalah sampah bukan hanya dapat teratasi, tetapi juga dapat menjadi alternative peningkatan perekonomian masyarakat.


B.Rumusan Masalah

 Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1.apa pengertisn sampah?
2.bagaimana cara kita mengatasi sampah dilingkungan masyarakat?
3.apa manfaat sampah?
4.apa dampak sampah bagi kesehatan masyarakat?
5.mengapa sampah dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang?


.Tujuan

 Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengatahui:
1.pengertian sampah.
2.cara kita mengatasi sampah di lingkungan masyarakat.
3.manfaat sampah.
4.dampak sampah bagi kesehata masyarakat.
5.sampah yang dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang.


                                                                        BAB.II
   PENDAHULAUN

A.DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGN DAN MANUSIA

1.      .Pengertian Sampah Di lingkungan Masyarakat
Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang.Bila dibuag sembarangan akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit bagi manusia; bahkan dibuang pada tempatnya pun bukan berarti masalah terselesaikan, karena timbul permasalahan baru berupa tempat pembuangan akhir.Oleh karena itu,persepsi tentang sampah harus berubah; dari yang harus di buang menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan.Sampah an-organik telah dimanfaatkan dan di daur ulang; tetepi sampah organik masi tetap tersingkirkan.Padahal sampah organik juga dapat dimanfaatkan kembali seperti sabagai bahan baku kompas,dan batako.Bila ini dilakukan,maka masalah sampah bukan hanya dapat teratasi,tetapi juga dapat menjadi alternatif peningkatan perekonomian masyarakat.

Lingkungan yang sehat, bersi dan indah merupakan dambaan setiap orang; tetapi untuk mewujudkannya di perlukan pemahaman dan komitmen dalam bertindak. Keinginan untuk Berbagai langkah telah diupanyakan oleh pemerintah,tetapi tanpa dukungan secara sadar oleh anggota masyarakat,lingkungan yang sehat tidak akan perna terwujud;karena upanya ini harus dilakukan secara bersama-sama.kesan bahwa masyarakat tidak peduli terhadap lingkungan, tercermin dari keadaan lingkungan yang dari waktu ke waktu memperlihatkan penurunan kualitas.kondisi seperti ini terjadi karena lingkungan dicemari oleh berbagai bahan buangan (sampah/limbah), baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. 

Pencegahan Dan pegelolaan limbah, terutama limbah industri, sebenarnya telah diatur oleh pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) dengan mengeluarkan surat keputusan sebagai acuan/patokan yang harus dilaksanakan oleh para pelaku yang berpotensi untuk mencemari lingkungan. Pencegahaan pencemaran oleh limbah rumah tangga (sampah), walaupun  sudah dilakukantetapi masi tetap belum dapat diselesaikan dan masi selalu menjadi permasalahan, terutama di daerah pemukiman.Pembuangan sampah (limbah) yang dilakukan secara sembarangan akan mencemari lingkungan; bahkan bila dibuang ditempat yang telah disediakan (tampat sampah) juga masi tetap merupakan masalah, baik dari segi lingkungan anthropogenic maupun dari segi sosial. Sampah selalu di anggap sebagai masalah yang sangat mengganggu; dengan dampak yang beranekaragam baik terhadap kesehatan maupun estetika dan keindahan kota (pemukiman).

Peningkatan trend pencemaran berdasarkan waktu, dipicu oleh berbagai hal; seperti pertambahan populasi manusia sehingga jumlah sampah yang dibuang juga bertambah, kurang memadainya tempat dan lokasi pembungan sampah, Berbagai penyebab tersebut telah menjadikan menurunnya kualitas lingkungan yang berdampak negatik bagi masyarakat; Sehingga sangat perlu untuk di kelola.dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat sampah serta keengganan mayarakat memanfaatkan sampah karena sampah di anggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus di buang,atau karena gengsi.

Penanganan dan pengelolaan sampah di Jakarta, merupakan permasalahan yang terus meningkat seiring  perjalanan waktu;yang terutama disebabkan oleh terus meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia, secara langsung maupun tak langsung tentunya juga akan menyebabkan semakin meningkatnya limbah  (sampah); sehingga menjadi beban bagi lingkungan.sehingga, walaupun lingkungan mempunyai kemampuan untuk memperbaiku diri (mekanisme humeostatis ekosisem); tetapi dengan terus meningkatnya bahan pencemar (juga bahan pencemar yang berasal dari aktifitas manusia) telah melampaui batas kapasitas yang mengakibatkan terjadinya ketidak seimbangnya alam.

Upaya pemerintah dalam menangani dan mengelola sampah (limbah) rumah tangga, dilakukan antara lain dengan menyediakan berbagai tempat pembuangan sampah (sementara) dan mencari serta menetapkan lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA).Namun demikian; walaupun sampah (limbah) selalu mendapat perhatian, tetapi pada kenyataanya pengelolaan sampah masih merupakan permasalahan yang belum dapat diselesaikan dengn baik di berbagai kawasan, terutama di kota-kota besar seperti halnya Jakarta,sampai saat ini.

Pengelolaan sampah dalam skala kecil terutama oleh masyarakat umunya dilakukan dengan pembakaran ; sedangkan dalam skala besar besar dilakukan dengan menetapkan berbagai tempat pembuangan sampah;  baik sementara (TPS) maupun terpadu / akhir (TPA).penggelolaan sampah dengan pembakaran dapat menimbulkan efek lanjutan bagi manusia karena terjadinya pencemaran udara dari asap dan bau ; sedangkan dengan sistem tempat pembuangan sampah memerlukan suatu lokasi terutama untuk TPA (tempat pembuangan akhir) secara terus menerus.penentuan dan perpindahan lokasi TPA ini sering kali menimbulkan masalah dengan masyarakat sekitar karena masyarakat tidak dapat menerima bahwa lingkungannya menjadi tercemar oleh sampah dan efek lanjutannnya.

Pengelolaan sampah sebagai bahan pencemar memang dapat dilakukan dengan berbagai cara ; namun demikian bila masi memungkinkan, upanya pencegahan jauh lebih baik dan efektif untuk dilaksanakan. Upanya pencengahan dapat dilakukan, bila kita semua memahami dampak negative membuang sampah sembarangan, tidak hanya terhadap lingkungan tetapi juga terhadap kesehatan masyarakat.

2.  Persepsi tentang Sampah
Secara umum orang beranggapan bahwa sampah adalah sesuatu barang atau benda yang sudah tidak berguna bagi dirinya.sampah merupakan sesuatu yang kotor,bau,jelek; tidak berguna lagi  sehingga secepatnya harus disingkirkan dan dibuang. Persepsi tentang sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna,diperkuat oleh pernyataan “buanglah sampah pada tempatnya“ ysng mengisaratkan bahwa sampah memang harus dibuang; tidak diajurkan untuk dimanfaatkan.
            Sudah menjadi kebiasaan bagi manusia (masyarakat) untuk membuang sampah,apalagi anggota masyarakat telah dibebani untuk membanyar retribusi,sehingga dianggap bahwa sampah adalah urusan pemerintah.bahkan perilaku membuang sampah menjadi tidak terkontrol; masi banyak anggota masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan, tidak pada tempat yang telah disediakan.

Tumpukan sampah di pinggir jalan, merupakan pemandangan yang sudah biasa.Sampah berserakan di jalan-jalan, di kendaraan umum atau fasilitas-fasilitas umum lainnya merupakan suatu bukti bahwa kesadaran kita (masyarakat) tetang lingkungan yang bersih masih sangat rendah.Masyarakat yang sadar akan kesehatanpun, atau masyarakat yang mengerti bahwa sampah merupakan sumber pencemar dan sumber penyakit;seolah tidak peduli.Setiap orang merasa bahwa kalau hanya dirinya yang peduli, dan kalau hanya dirinya saja yang membuang sampah pada tempatnya; tidak akan ada gunanya.Sebagian besar orang berfikiran seperti itu, sehingga sangat jarang yang terlihat peduli.

3.Klasifikasi sampah
Sampah dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai golongan; dan pengklasifikasian sampah dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu:

a. Berdasarkan jenis

1) .Sampah organik : sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-senyawa organik, dan berasal dari sisa-sisa tumbuhan (sayur,bush,daun,kayu,dll), hewan (bangkai,kotoran, bagian tubuh seperti tulang ,dll).sampah ini bersifat dapat terurai (degreadale) sehingga dalam waktu tertentu akan berubah bentuk dan dapat menyatu kembali dengan alam.
2) Sampah an-organik: sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-senyawa an-organik, dan berasal dari sisa industri, seperti plastik botol / kaca,kaleng,logam,dll.Sampah an-organik umumya bersifat suka terurai / sukar lapuk dan tidak lapuk (non-degradable) sehingga akan selalu dalam bentuk aslinya di alam.

b. Berdasarkan Tingkat Kelapukan
1) Sampah lapuk (garbage): sampah yang merupakan bahan-bahan organic; seperti sayuran,buah,makanan.Pelapukan jenis sampah ini dapat terjadi dalam waktu tertentu, sehingga akan berubah bentuk dan dapat menyatu kembali dengan alam.
2) Sampah susah lapuk dan tidak lapuk (rubbish): sampah yang merupakan bahan organik maupun an-organik ; seperti; kertas dan kayu (susah lapuk; pelapukan dapat terjadi tetapi dalam waktu yang lama, namun dapat dibakar); kaleng, kawat, kaca, (tidak lapuk dan tidak dapat dibakar),serta plastik, (tidak lapuk tetapi dapat dibakar).

c.Berdasarkan Bentuk
1.      Padat : Sampah padat dapat berupa mahluk hidup (tumbuhan, hewan) yang merupakan sampah organik, dan benda-benda tak hidup (besi,kaleng,plastic,dll.).komposisi sampah padat sebagian besar merupakan sampah organik yang berasal dari berbagai sumber. Dijakarta misalnya, sampah padat dapat melebihi 70% berupa sampah organik.
2.      Sampah cair : Sampah cair dapat bersumber dari pabrik / industri, pertanian / perikanan / peternakan / manusia, dan limbah rumah tangga.
3.      Gas : Sampah dalam bentuk gas dapat bersumber dari pabrik / industri, alat tranportasi, rumah tangga, pembakaran, dan efek lanjutan terurainya sampah padat dan cair.

d..Berdasarkan Sumber
1. Rumah tangga : Sampah rumah tangga dapat bersumber dari kamar mandi dan dapur perumahan,rumah makan, dll. Berupa limbah yang merupakan cairan bekas mencuci dan membersikan sesuatu bahan keperluan sehari-hari.
2. Industri : Sampah industri dapat bersumber dari pabrik, hotel, laboratorium, rumah sakit, dll. Berupa limbah yang dibuang yang mengandung berbagai macam bahan-bahan kimia.
3. Pertanian : Sampah pertanian bersumber kawasan pertanian berupa sisa-sisa insektisida dan pupuk, sisa-sisa produk pertanian (sisa sayuran, potongan daun / batang / akar, buah) atau sisa-sisa bekas penanaman.

B   .SAMPAH SEBAGAI BAHAN PENCEMAR LINGKUNGAN

            Sampah yang tidak di kelola dengan baik akan menjadi penyebab gangguan dan ketidak seimbangan lingkungan.Sampah padat yang menumpuk ataupun berserahkan menimbulkan kesan kotor dan kumuh.Sehingga nilai estetika pemukiman dan kawasan di sekitar sampah terlihat sangat rendah.Bila dimusim hujan,sampah padat  dapat memicu banjir,maka di saat kemarau sampah akan mudah terbakar.Kebakaran sampah,selain menyebabkan pencemaran udara juga menjadi ancaman bagi pemukiman.

a.       Pencemaran Udara

Sampah (organik dan padat) yang membusuk umumnya mengeluarkan gas seperti methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta senyaea lainnya.Secara global, gas-gas ini merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara) karena mempunyai efek rumah kaca (green bouse effect) yang menyebabkan peningkatan suhu,dan menyebbkab hujan asam.Sedangkan secara lokal, senyawa-senyawa ini, selain berbau tidak sedap / bau busuk, juga dapat mengganggu kesehatan manusia.
            
Sampah yang di buang di TPA pun masi tetap beresiko, karena bila TPA ditutup atau ditimbun terutama dengan bangunan akan mengakibatkan gas methan tidak dapat keluar ke udara.Gas methan yang terkurung, lama kelamaan akan semakin banyak sehingga berpotensi menimbulkan ledakan.Hal seperi ini telah terjadi di sebuah TPA di bandung, sehingga menimbulkan korban kematian.
              
b.      .Pencemaran Air

Proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan sumber timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah.Akibatnya,berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di daerah pemukiman telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat kesehatan manusia / penduduk.
  
Pencemaran air tidak hanya akibat proses pencucian sampah padat,tetapi pencemar terbesar justru berasal dari limbah cair yang masi mengandung zat-zat kimia dari berbagai jenis pabrik dan jenis industri lainnya.Air yang tercemar tidak hanya air permukaan saja, tetapi juga air tanah, sehingga sangat menggangu dan berbahaya bagi manusia.

c  .Penyebab Banjir

 Fisik smpah (sampah padat), baik yang masi segar  maupun yang sudah membusuk; yang terbawah masuk ke got/ keseloka  dan sungai akan menghemat aliran air dan memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan kapasitas sungai akan berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap menyebabkan banjir. Banjir tentunya akan mengakibatkan kerugian secara fisik dan mengancam kehidupan manusia (hanyut / tergenang air). Tetapi yang paling meresahkan adalah akibat lanjutan dari banjir yang selalu membawa penyakit.
           
             d.Sampah Sebagai Sumber Penyakit

Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung maupun tak langsung.secara langsung sampah merupakan tempat berkembangnya berbagai parasit, bakteri, sedangkan secara tak langsung sampah merupakan sarang berbagai vector (pembawa penyakit) seperti tikus,kecoa,lalat dan nyamuk.Sampah yang membusuk; maupun kaleng, botol, p;astik, merupakan sarang patogen  dan vector penyakit.Berbagai penyakit yang dapat munculkarena sampah yang tidak dikelola antara lain adalah,diare,disentri,cacingan,malaria,kaki gaja (elephantiasis) dan demam berdarah.Penyakit-penyakit ini merupakan ancaman bagi manusia, yang dapat menimbulkan kematian.

c.Sampah Sebagai Bahan Baku

Persepsi manusia terhadap sampah harus berubah, bahwa sampah tidaklah merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Sampah non-organik ; seperti plastik, kertas / gardus,kaleng, besi / logam telah banyak dimanfaatkan kembali (daur ulang) . Sebagian anggota masyarakat telah memanfaatkannya sebagai mata pencarian dngan mengumpulkannya., baik yang terserak dijalan, di tempat-tempat sampah maupun di TPA. Akan tetapi masalah sampah tetap belum terpecahkan karena sapah umumnya merupakan sampah organik; padahal justru jenis sampah inilah yang paling rawan dalam menimbulkan penyakit bagi manusia.

Sampah organik, yang merupakan sisa-sisa rumah tangga dan pasar / pertanian, seperti sayur dan buah dapat dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan (bokashi), ataupun bahan baku pembuatan batako. Namun demikian, dalam pembuatan bokashi,bahan-bahan yang digunakan dan hasil yang diperoleh, tetap harus dikontrol untuk menghindari adanya bahan yang beracun bagi ternak.

            Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan baku, Maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah. Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya estetika dan kualitas lingungan dan kesehatan manusia; tetapi juga dapat menjadi sumber perokonomian bagi masyarakat.




BAB.III 
                                                                        PENUTUP



A. Kesimpulan Dan Saran
1. .sampah merupakan sumber penemar lingkungan, sekaligus sebagai sumber penyakit yang mengancam kesehatan manusia
2. .persepsi masyarakat terhadap sampah harus diubah,dari bahan kotor yang harus dibuang menjadi bahan yang bernilai ekonomi.
3. .sampah organik bukanlah sesuatu yang harus dibuang, tetapi dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk produk yang bermanfaat bagi manusia seperti membuat kompas, bokashi,batako.
4. .pengelolaan sampah, tidak harus dilakukan dengan memperbanyak tempat pembuangan sampah, tetapi akan lebih efektif dengan memanfaatkan kembali.
5. .sampah an-organik telah banyak dimanfaatkan dengan mendaur ulang dan memanfaatkannya kembali, dan sampah organik juga sangat potensial untuk diolah dan di manfaatkan kembali.
6. .sampah tidak dikekolah dengan baik;akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit yang sangat merugikan kehidupan manusia,sedangkan bila dikelolah akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat .
7. .jangan perna berfikir bahwa yang akan anda lakukan tidak ada artinya; tetapi lakukanlah semampu anda untuk membuat lungkungan bersih dan sehat karena itu sangat menguntungkan bagi kita semua.

Related Posts

Post a Comment

PERCAYALAH KAMU BISA, KARENA DENGAN KEPERCAYAAN USAHA UNTUK BELAJAR SEMAKIN TERDORONG
Subscribe Our Newsletter